Laman

Senin, 30 April 2012

Wanita Dungu

"Kamu makan apa hari ini?"

Kalimat sederhana yang terkadang sangat mengganggu jam makanku. Iyah, tidak sengaja aku mengingatmu lagi. Eh, entahlah. Aku juga tidak mengerti, entah aku sengaja atau tidak untuk mengingatnya. Aku sudah cukup muak karena kerinduanku yang terkadang melebihi keinginanku.

Pernah kah kamu berpikiran sama seperti yang aku pikirkan? haaahh, dasar wanita dungu ! Aku tidak tau entah apa lagi yang bisa menyadarkanku agar tidak terus tertidur. Di atas bara cinta yang membakarku sendiri. Aku terkadang tidak suka terhadap takdir. Dia berulang kali memaksaku untuk memaksa hatiku membuang keinginanku. Aku dipaksa kehilanganmu, aku dipaksa melupakanmu, aku dipaksa menerima semua dengan lapang dada, aku dipaksa berhenti menangisimu, aku dipaksa tenang melawan gemuruh rasa takut dan jeraku.


"Apa saja yang dengan sengaja ingin kamu lupakan dari aku?"

Haaah, sekali lagi aku dungu. Saat aku tersadar, aku kembali bertanya. Sekarang, Siapa yang sengaja melupakan? aku atau dia? bukankah dia tdk pernah merasa terpaksa untuk melupakan aku? jadi, tanpa sengaja dia melupakan aku, dia bisa melupakan aku. Sedangkan aku? selalu berusaha melupakannya. Berarti aku kan yang sengaja melupakannya?

Aku jadi bingung. Kenapa aku menjadi sedungu ini tanpamu? Bukankah dulu, sebelum mengenalmu, aku juga bisa bersahabat dengan bahagia? Mengapa aku susah sekali menemukan diriku yang dulu? sebelum aku menjadi dungu? Seperti ini?

"Kehidupan tidak melulu soal cinta dan patah hati. Ada hal lain yang juga perlu dipikirkan, Soal mimpi dan bahagia"

Aku banyak bermimpi tentang aku dan dia. Mungkin karena itu, aku jadi merasa sangat terluka. Merasa dia tidak bersedia mewujudkan mimpi-mimpi itu bersama. Aku tidak pernah berpikir bahwa suatu saat nanti, akan ada saatnya kita tidak berselimut cinta, saat aku dan dia menjelma sebagai orang lain. Dan memang harus menebalkan jarak.

Tapi, aku masih dungu...!

Kamu, dengarkan aku,,
Aku tidak ingin apa-apa...Hanya ingin menikmati kedunguanku.
 

Jumat, 27 April 2012

Tentang Semangat


Assalamu’alaikum wr. wb.

Bentar bentar, gue tarik napas dulu, emmmmhhhh fuuuhhh… #benerin posisi. Nah, sekarang gue siap nulis *nyruput cappuccino. Gue nulis ini sambil dengerin Avril Lavigne ngoceh sama melodi dan segenap nadanya –wish you’re here-
Well, di postingan gue kali ini gue lagi mikirin tentang orang-orang yg menginspirasi gue. Yang menurut gue, mereka bs memberi semangat tersendri buat gue. Gue juga nggak ngerti yah,, Tapi gue yakin kalian juga pasti punya kan tokoh atau orang-orang yg menjadi inspirasi kalian. Yang bisa bikin mood kalian jadi baik. Buat kalian jadi fresh. Jadi semangat menjalani hari-hari kalian.

Here they are :

1.      Nabi Muhammad SAW
Manusia agung yang gue belom pernah ngerti, tapi gue meng-imani. Beliau yang menyelamatkan umat muslim dari zaman kebodohan. Gue bukan orang yang selalu taat sama ajaran agama. Tapi gue ingin menjadi orang yang lebih baik, yang selalu menyadari bahwa Alloh menyayangi gue. ---Alhamdulillah---


2.      Mama & Papa
Gue nggak mau disebut anak durhaka *amit-amit, na’udzubillah*. Selalu gue ingin mengingat, mengenang semua kasih sayang  bapak ama emak gue. Gue sadar, mana mungkin gue bisa membalas mereka semua. Membalas kasih sayang yang mereka beri buat gue. Gue mana bisa sih, jadi anak yang selalu bisa seperti yang bapak ama emak gue pengen. Gue lebih sering merepotkan mereka. Tapi mereka nggak pernah buat gue ngerasa kalo gue ini orang yang yahh,, yang nyebelin. Padhal kenyataannya emang begitu.. *yakin gue*. Yah, karena cinta mereka selalu tulus dan menceriakan hari-hari gue. Dan bikin gue selalu semangat buat meraih mimpi. Hiyaaaaaaaa *soundtrack-nya lagu j-rock meraih mimpi*

Okeehhhh,, tulisan yang di atas itu emang rada-rada serius. Sekarang slow lagi dehh.. tarik napasss.. keluarin dari mulut. *hemmm, ini orang baca blog apa lahiran?*

3.      RADITYA DIKA
Sengaja gue CAPSLOCK. Biar gede. Biar bacanya jelas. Babiabuabaaahh. Iyah, sosok yang eror satu itu malah sukses buat gue jadi semangat lagi. Gue nge-fans(ce ilahhh) sama dia sejak gue masih di SMP, sekitar tahun 2008 apa 2007 gitu. Gue baca novelnya dia KAMBING JANTAN. Waktu itu gue masih minjem sama temen. Secara rumah gue jauh dari toko buku bang. Apalagi buku-buku best seller macam punya Bang Dika. Jadi, waktu itu gue minjem sama temen SMP gue. Namanya Lina. Yah,, Bang Dika, tau nggak? Dulu gue baca buku lu sambil ngumpet-ngumpet takut ketahuan sama guru lho. Hehe

’apa salah KAMBING JANTAN? Itu kan bukan buku pornografi?’

Nggak tau tuh, mungkin karena muka Bang Dika rada berbau-bau gitu kali yah? #bau apa coba?
Yah, sebagai seorang murid yang baik, akhirnya gue memilih untuk membaca di rumah saja. Jadi gue minjem sama si Lina, sekaligus ijin kalo itu buku mau gue bawa  nginep di rumah gue. Dan Alhamdulillah yah, itu si Lina cantik mau meminjamkan –buku—Raditya Dika. Gue baca sampe abis bis bis… Dan gue bersyukur karena setelah gue balikin ke Lina, itu buku dipinjem lagi sama temen. Emang dasar dia lagi ngga beruntung kali yahh.. Itu buku di sita sama Guru BP. MANTAP. Untung gue udah selese baca.

‘Aku nggak salah kan Lina? :p’

Well, sekarang. Tahun 2012, saat semuanya mengelu-elukan Raditya Dika dengan karisma yang dia punya. Seorang penulis dan stand up comedian. Gue Cuma bisa meratapi dia dari layar monitor, iyah.. twitter, kalo Facebook gue ngga bisa nge-add akunnya. Dia terlalu banyak yang menggemari. Dan gue Cuma bisa membaca karya-karyanya. Iyah, gue koleksi semua bukunya. Mulai dari Kambing Jantan sampe yang terakhir ini Manusia Setengah Salmon. Setiap kali gue galau, gue selalu inget celaan Bang Radit untuk para ababil yang kehilangan cinta. *twengwengg.

Gue rasa gue udah terlalu mellow deh. Hah ! Bang Radit, gue ngga yakin kita bisa ketemu. Yahh, semoga karya-karyamu selalu mampu menghadirkan keceriaan untuk gue. Semangaaaaaaaaaattttttttttt !!!!!

4.      Abdullah Humam Fikri
Kenapa kamu masih menyebut namaku?”
Maaf, aku latah.

“Bukankah kamu ingin mengubur semuanya? Ingin meninggalkan semuanya? Pergilah..”
Iyah, karena itu maumu. Aku berusaha.

"Jadi, kenapa masih menengok ke arahku? berpalinglah.. !
 Apa salah jika aku mesih menengokmu? apa aku memang harus benar-benar pergi dan menganggap tidak pernah mengenalmu? katakan padaku, apa itu baik?

"Jadi apa maumu?"
Bahagia.

"Bagaimana mungkin kamu bisa bahagia kalau kamu sendiri begitu?"
Memang aku harus seperti apa? Biarkan aku begini. Kamu orang yang pernah membuatkan segenggam 'semangat' unttukku. Biarkan aku tetap mengingatnyaaaaaaaaaaaaa !!!!!!

*hening..

Sorry guys, itu yang di atas bukan dialog dari sebuah iklan gagal tayang kok. Itu cuma jeritan batinku. Yahh, mungkin semua orang sudah bosan dengan setiap yang keluar dari mulutku. Yahh, maaf. Hehehe

Udah yah guys, gue masih kerja ini. Biasa, gue numpang ngeblog di komputer kantor. Yahh, gue belum punya. belum punya ituan.. (apa cobaa?? hiihhh..) pokoknya itu deh..

Oke yah, udah yah.. situ aja.. oke.. udah deh.. udah yahh.. hehe

(untuk AHF, aku masih menyebalkan. hehe maaf..)      

T A K D I R (Aku dipaksa amnesia)

"Apa? kamu bilang aku akan lebih baik?!"
Aku hanya tersenyum perih mendengar ucapannya. Dia selalu, membicarakan tentang takdir. Tentang keadaan yang memaksaku untuk "amnesia". Untuk tidak mengingat semua yang aku ciptakan sendiri, semua yang aku buat sendiri. Segalanya, saat bersamamu.

Kamu tidak pernah mengerti rasanya bagaimana aku selalu berusaha jatuh bangun, terjungkir balik untuk menikmati hari-hari kelamku setelah kamu putuskan untuk pergi melepaskanku. Kamu tidak pernah menengok sebentar saja, sekitar 45 derajat ke arahku, hanya sekedar untuk melihat sekejap bagaimana luka ini terus mengucur dan tidak juga mengering.

Yang kamu tahu, hanyalah "Ini semua TAKDIR dari Tuhan, ini YANG TERBAIK??"

takdir? yang terbaik? bahkan semua orang sudah tau, tanpa aku beri tahu bahwa aku ini hampir gila. Iya, bukankah aku ini sangat aneh? Iya, menurutmu juga begitu kan? Hahahaha.. Sekarang aku tidak bisa lagi membedakan seperti apa tangis dan seperti apa tawa.? Kamu membuatku terbiasa untuk menyatukan keduanya. Iyah, dan selalu terjebak dalam keputus asaan.

"Maafin aku ya, aku jadi ngerasa bersalah.."

Kamu mengatakan hal itu, dan aku tidak tahu nadanya seperti apa. Apakah kata maaf hanyalah sebuah formalitas belaka yang biasa diucapkan setelah melakukan sebuah kesalahan? Lalu, setelah aku menjawab "ya, nggak apa-apa kok.." kamu kemudian bisa tersenyum sambil mendengarkan hatimu bicara.. "yang penting aku sudah minta maaf.."

Baiklah, kamu merasa bersalah atau tidak, entah minta maafmu dari hati atau tidak. Semuanya akan tetap sama. Aku tetap kehilanganmu. Yah, katamu ini takdir. Sadarkah kamu, bahwa takdir ini kita buat sendiri?
aku percaya "do'a yg bisa menangkal takdir..." dan sayangnya kau tidak.. *mungkin..

Dan sekarang, aku dipaksa untuk amnesia, melupakan, dan meninggalkan semuanya, yg tdk mungkin pernah aku buang. jadi, ini semua.. te,, tentang takdir??



(Untuk seseorangku, yang pernah menguatkan kaki dan langkahku..)

Jumat, 20 April 2012

Wejangan Bapak


“Kun Fariyan, wala takun fakisan.”

Dadio bocah sing koyo pari, ojo dadi bocah sing koyo pakis.

Pari kuwi, lagi cilik deweke ndengar yen wis tuwo deweke temungkul.
Dadi bocah lagi esih cilik ora opo-opo yen ndengar, tegese gumede utawa sombong, pamer.
Sebab kowe yen esih cilik yo durung mikir,
Yen perkoro kuwi mau ora becik, tegese ala.
Nanging yen kowe wis tuwo yo njur ojo ndengar, ojo gumede.
Dadio bocah sing andhap asor.
Kowe kuwi dudu sopo-sopo kok.
Yen kowe kuwi kepenak, kuwi mergo pitulunge Gusti.
Dadi ora ono gunane yen kowe kuwi gumede.
Ha wong namung nyilih kok.

Saiki jal di deleng kae pakis.
Lagi cilik deweke temungkul, ngruwel.
Nanging mboso tuwo deweke ndengar.
Njebrebeng koyo kipas.
Kuwi perkara sing ora becik.
Lagi esih cilik temungkul, andhap asor.
Mboso wis tuwo njur sombong, gumede mergo uripe kepenak.
Mergo kasile akeh.
Mergo biso nyanguni wong tuwane.
Biso ngrumati deweke lan wong tuwane.
Yok, jal saiki dipikir meneh nduk,,
Sepiro akehe anggone kowe aweh marang wong tuwomu?
Opo esih ono artine yen kowe mikir sepiro anggone bapak ibumu aweh marang kowe, nduk?
Sanajan tuk saktitik, nanging kowe saiki umure wis pirang taun nduk?

Siji meneh becike dadi bocah sing koyo pari.
Soyo abot soyo temungkul.
Yen dadi wong kuwi becike soyo akeh ngilmune, soyo andhap.
Yo mung mergo kuwi :
Kabeh kuwi titipan soko gusti.
Kowenamung disiliih.
Yen disiliih yo ojo gumede.
Wong kuwi namung nyilih koK. hehe

Bapak emang yahuudd,, soguudd.. top markotop, guud marsoguudd *apa ini?*

Lupakan, hehe
yah begitulah cara bokap selalu mengingatkan gue jadi manusia yang selalu merendahkan diri. Gue sih emang ngga ada yg perlu dipamerin. karena secara yah, gue ngga punya apa-apa. Hiks,, hiks..

Gue cuma seneng aja gitu kalo inget ucapan bokap gue itu. Ada something else yang menjerat gue lebih kuat. Aaaaaaaaaaaaaaaaaww.. hahaha


ai laf yu, papah...

Oh ya. Mamah. Emak yang satu itu tu, emak paling cantik di dunia menurut gue.. (ini fitnah ngga sih mah? *upss). Emak gue juga selalu ingetin, biar gue selalu sadar. Kalo gue bukan siapa-siapa. "So, ngga usah belagu deh loh!" buat gue. hehehe

Well guys, waktu gue nulis postingan ini, gue nyuri-nyuri waktu jam kerja gue guys(maapkan saya boss..), jadi gue ngga enak sama si boss kalo gue mesti nulis lebih banyak lagi. So, segini aja yahh.. Semangaaattttt wiji !!! 


Kamis, 05 April 2012

Muhasabah


Ketika pedar embun bangunkan aku, aku terikat sejuk pagi,
Aku coba menahan dalam derai dekapan pagi,
Saat matahari coba mencuci wajahku, membelalakan mataku,
Dan cahayanya menilik licik ke dalam ruangku,
Baru aku tersadar bahwa,
Aku telah selangkah jauh dari-Mu,
Siang, sore aku masih bersama-Mu,
Ketika senja bertahta, malam meraja,
Kelopakku berat dan aku terlena detikan lembut masa dunia.
Sekali lagi, aku menjauhkan diri selangkah dari-Mu.
Dan lagi lagi aku tersadar saat semuanya berangsur angsur pudar.
Dan tragisnya aku tidak bisa mencegah yang seperti itu,
Kalau Dia tidak menyayangi aku,
Pastilah aku sudah dapat taguran dan mungkin orang tuaku diberi peringatan.
Yang itu tidak pernah bisa aku jangkau dalam otakku.

Subhanalloh, wal hamdulillah, wala illaha ilalloh, Allohu akbar..
Cool Dark Blue Pointer Glitter