Laman

Kamis, 27 Desember 2012

so heavy

Assalamu'alaikum..

pagi yang errrrr sekali. tadi pagi sih normal-normal aja. gue masih bisa berhasil buka mata pagi-pagi. masih tetep nafas, masih tetep bisa berdiri nginjek lantai. shlat subuh, main facebook, twiteran, stalking timeline mantan. ya semuanya normal. matahari juga masih terbit dari timur. yahh..it's December 2012, banyak yg ngomongin kiamat.

Tapi semuanya berubah kalo gue udah di kantor. dan dari perjalanan ghue ke kantor juga gue udah ngrasa nggak pernah enak. ya allah, gimana gue bisa kerja sepenuh hati kalo buat berangkat aja gue udah nggak enak. emang sih, kata mama tuh, nggak ada pekerjaan yang enak. di mana-mana orang kerja itu capek. gue kadang berusaha meredam pikiran-pikiran negatif gue dengan tetap berpikir positif kayak omongan mama tadi. gue mesti prihatin, gue mesti sabar.

tugas gue banyak banget. gue stres tiap hari kerepotan sana-sini. dan yang nyuruh gue nggak cuma satu orang aja. gue admin, reseptsionis, tapi merangkap sebagai assisten orang-orang paling atas. iya, gue ngerti, gue di bayar disini jadi gue mesti nurut sama atasan. kalo gue stres, gue jadi nggak fokus kerja. ini, gue malah sempetin posting di blog. padahal di meja gue, kertas point reward yang mesti gue rekap udah menggunung dengan cantiknya.

gue pengen resign.

titik.

Rabu, 26 Desember 2012

dilema, stuck or move on?

Assalamu'alaikum..

Beberapa hari ini Jakarta diguyur hujan yang cukup deras. kemarin tgl 25 Desember 2012, sore hari, di daerah Sunter Jakarta Utara hujan deras angin kencang dan disertai petir yang cukup cetar membahana. eh kok malah siaran berita cuaca ya.hehe

Nggak kerasa, gue udah setahun lebih kerja di sini, sebuah perusahaan distributor untuk barang-barang elektronik. gue ditempatkan sebagai admin dan reseptsionis. Seperti kebanyakan admin dan reseptsionis lain yah begitulah setiap hari Senin hingga Jum'at gue bekerja. Dari Jam 08.00 pagi sampai jam setengah 6 sore gue kerja. lumayan pegel sih soalnya kebanyakan duduk. tapi kalo lagi di suruh-suruh gue juga bisa bolak-balik tangga, lantai 1 ke lantai 2 atau bahkan ke lantai 3. karena di kantor ini karyawannya dituntut untuk bisa multi fungsi.haha iya, kita mesti kerjain apa-apa sendiri biar cepet.

Betah nggak kerja di sini? kalo dibilang nggak betah sih nggak juga, soalnya gue udah ada setahun lebih di sini. di bilang betah juga ngga, soalnya gue dari dulu tuh bawaannya pengen pulang terus, bahkan resign. Waktu sebelum 3 bulan pertama, rasanya berat banget. ya mungkin karena gue pertama kali kerja juga. tapi gue berkali-kali bilang kalau nanti udah 3 bulan, gue mau resign. Sering banget gue nangis waktu lagi berdo'a. dan cuma satu pengennya. cuma kepengen pulang. Itu ajah.

Tapi dengan seiringnya waktu, gue malah terbiasa kerja begini. gue kadang mungkin emang nggak tahan sama customer yang bawel-bawel ngomel nggak sabar, padahal gue masih baru dan untuk kerjain bikin nota aja gue masih takut banget salah. Tapi lama-lama gue terbiasa dengan omelan-omelan itu yang justru malah menguatkan gue untuk lebih bisa belajar jadi admin yang bener. Dan emang susah.

Gue orangnya pelupa, parahnya kadang gue bisa lupa pesenan customer. Tapi senior-senior gue nolongin gue. Ada aturan baru bahwa setiap customer yg order harus melalui sales, setelah itu email cc ke bagian finance. dan aturan lain untuk mengantisipasi kelupaan gue. hehe jadi ngga enak *garuk-garuk kepala*.

Di sini juga gue juga dapet keluarga baru yang sebenarnya gue juga nggak tahu seperti apa kehidupan pribadi masing-masing dari mereka yang jelas di kantor gue bener-bener udah anggap mereka sebagai keluarga. dan kebetulan usia gue paling muda di kantor jadi berasa anak bungsu.hehe

Di sini harus kerja full time. nggak boleh part time. apa lagi menyabang. Misal gue tetap kerja di sini dan kerja di perusahaan lain. Ketahuan si boss, besoknya good bye dude! *ngekk* tamat deh. Pokoknya di sini harus benar-benar mengabdikan diri ke perusaahaan ini. Hufth...Merasa Qana'ah dengan gaji yang di berikan disini. Dan gue akui, gue sedikit kewalahan mengatur keuangan. Secara, latar belakang pendidikan gue dan pengalaman yang memang nol, berakibat pada gaji gue yang ...emmm *nyengir kuda* alhamdulillah cukup buat makan dan bayar kost-an. tapi gue nggak bisa nabuuuuuuuunggggg!! *dilempar sendal*

Mate, sebagai seorang anak manusia yang normal, gue juga punya mimpi, gue punya cita-cita. Dan buat mencapai cita-cita tersebut gue pasti butuh biaya. Kalo kata orang jawa mah witing tresno soko kulinoeh salah ya? serius banget sih, kalo kata orang jawa tuh jer basuki mawa bea bahwa setiap kesuksesan itu memerlukan biaya.

Iya, di sini gue bisa mandiri. Jauh dari orang tua, makan sendiri, bahkan kadang bisa sedikit memberi orang tua. tapi bagaimana dengan mimpi gue? dengan cita-cita gue? gue susah banget buat mencapainya. bahkan buat sekedar beli PC pun gue susah. Tapi alhamdulillah sih, di luar sana mungkin banyak teman-teman yang jauh lebih susah buat mewujudkan mimpi.bahkan untuk sekedar makan sehari-haripun mereka susah. aku masih beruntung. *berasa dicambuk*

So, gue merasa dilema. Di satu sisi, gue bersyukur banget bisa kerja di sini, di sisi lain gue pengen ada nekat dari dalam diri gue sendiri bahwa gue nggak boleh terlalu woles, gue harus bisa bangkit buat mimpi gue. Dan mungkin emang bukan di sini tempat yang pas buat gue mewujudkan mimpi. semoga keputusan gue nggak salah. gue pengen move on, ka!

Gue pengen bisa berlari lebih jauh lagi, gue pengen kumpulin pengalaman lebih banyak lagi. gue nggak mau stuck. gue mau move on! (kok malah curhat? :D) Nggak lah, gue serius! hehe 

ps. buat mikirin mimpi dan cita-cita aja gue udah sesek engap begini apalagi kalo ditambaha sakitnya cinta dan patah hati? aduh, ntar-ntaran aja deh! :D

Selasa, 18 Desember 2012

pergi lagi

akhirnya, mendung memang hanya memberi harapan, yang tidak ada perwujudan.
mungkin karena aku juga.
aku merindukan hujan, sementara hati memuj-muji matahari.
mungkin dia muak.
mungkin memang belum jalannya.
menghadapi keraguanku memang membosankan.
meyakinkanku memang membuat mual.

akhirnya, aku hanya sendiri.
lagi, seperti kemarinnya.
tidak apa.

selamat menjadi mendung atau bahkan hujan atau matahari untuknya.
pergi saja pergi.
dengan yang meyakinimu.



Senin, 10 Desember 2012

saputangan warna warni matahari

hei, yang membangunkan fajarku.
terimakasih, kedipanmu menghangatkan.
lalu aku tersipu waktu kau nyanyikan lagu-lagu alam.
aku tidak ingin kelam.

tapi aku terlalu abu-abu dan kelabu.
sebentar lagi mungkin hujan.
lalu bagaimana?
sapu tanganmu warna warni
nanti aku malu sendiri.

aku tidak terbiasa untuk tersipu-sipu seperti ini,
saat kau usapkan sapu tangan warna warni.
dan sekali lagi kedipanmu yang hangat.
menggerakan ribuan energi positif, yang lama memayat.

jangan bakar aku ya,
aku ingin simpan sapu tangan warna-warnimu.
di saku kiriku, biar berdegup bersama jantungku.

lalu kau katakan, "aku mencintaimu!"
iyakah dengan semua kelamku?
aku tersenyum, membayangkanmu ragu.

sajak gadis bergincu merah muda

jangan dekati aku,
aku punya banyak puisi,
nanti kau jatuh hati,

Lalu aku dilempari pisau belati,
keluar dari mulut pacarmu yang baik hati,
lalu aku mati,
dan kau
patah hati.

mau apa mendekat padaku?
mau cinta? aku tak ada.
aku hanya punya luka.
bekas gigitan ular berbisa.
nanti kau terkena racunnya,
kau hina dan kecewa.

gincuku tinggal setengah,
nanti habis kalau kau ingin aku bersolek terus.
aku memilih melumuri dengan darah lukakku.
asin.
sini kau mau coba?

ah, jangan,
nanti kau ditertawakan orang-orang itu.

gincuku tak lagi merah muda,
memudar termakan luka.
sudah kubilang aku memilih melumuri dengan darah lukaku.
asin.

dan diam-diam aku menikmati lukaku.
gila kan?
tinggalkan saja.
atau,
tinggali aku gincu merah muda.
gincu baru.
Cool Dark Blue Pointer Glitter